• Tuesday 2 January 2018

    Sadira Reas Hikaru

    Apalah arti sebuah nama, begitulah kira-kira.

    19 Desember 2017

    Selasa, sore hari itu, di tengah padatnya pekerjaan pemasaran di akhir tahun. Masih berkutat dengan kumpulan fotocopy dan data di atas meja kerja, mengejar target dengan kekuatan kepepet. Mertua berkabar melalui telepon, isteriku mau dibawa ke rumah sakit.

    Semenjak siang tadi, memang isteri sudah berpesan. Perutnya mulai terasa sakit, kontraksi kehamilan, usia kandungan sudah masuk tanggal nya, lewat 9 bulan. Setelah mertua ku pulang kerja, baru nanti berangkat ke rumah sakit, mau di cek dulu katanya.

    Berdasarkan keterangan dari dokter, awal prediksinya isteri melahirkan di sekitar tanggal 30 - 31, di penghujung betul akhir tahun. Beberapa kali cek kemudian, prediksi melahirkan menjadi lebih cepat seminggu lebih awal, bisa jadi 23 - 24. Kembali ke sore itu, aku tetap melanjutkan pekerjaan seperti biasa, berharap isteri baik-baik saja, hanya keluhan kehamilan menjelang melahirkan.

    Menjelang maghrib, mertua kembali telepon. Bukaan 8 sudah. Ini masih dengan suster jaga, dokternya sedang di panggil belum berada di tempat.

    Ku panggil temanku, kebetulan dia sudah berumah tangga dan punya anak, saat isterinya mau melahirkan, kondisinya sama, jauh di luar kota. Kutanya bagaimana pendapatnya.

    Izin dengan atasan, dan segera langsung pulang, tinggalkan pekerjaan.

    Berangkat dari kosan, menuju ke stasiun terus ke bandara. Malam itu memang cuaca mendung, pihak bandara pun sudah memberi informasi bakal ada keterlambatan kedatangan pesawat. Sembari duduk di ruang tunggu, jam 22.45 mertua kembali telepon. Anak ku sudah lahir, perempuan, operasi sesar, sehat beserta isteri. Alhamdulillah.

    Selama 3 jam menunggu, akhirnya pesawat tiba. Hujan memang deras malam itu, lebih baik telat daripada tidak sama sekali. Penerbangan transit, jam 1 pagi pesawat mulai terbang sampai di bandara selanjutnya jam 3 pagi. Harus pindah terminal keberangkatan, untuk mengejar pesawat satu nya lagi. Penerbangan awal paling pagi di jam 6.30.

    KNO - CGK ➡️ CGK - TKG

    Sampai di bandara, naik taksi bergerak langsung menuju ke rumah sakit. Menemui isteri.

    Sepanjang perjalanan tidak tidur, niatnya bisa segera sampai. Melihat bayi baru lahir, meng adzan i, memberikan nama.

    Dari kecil suka dengan Jepang dan budayanya, pengaruh tontonan anime di setiap hari minggu pagi era 90 an. Kelak nanti punya anak, akan memberi nama anak unsur nama ke Jepang an. Sempat terpikir berdua dengan isteri semasa kuliah, nama untuk anak laki-laki dan perempuan, ryu dan hikaru.

    Ryu berarti naga. Pengaruh nonton anime saint saiya, dulu suka dengan salah satu saint nya yang tenang dan bijaksana, kekuatan naga, dragon shiryu.

    Hikaru berarti berkilau. Nama yang jepang banget. Pengaruh nonton anime digimon, karakter cewek.

    Nama menggunakan bahasa Arab juga bagus. Biar lebih berkah. Ingat sama agama. Sholeh atau pun solehah. Untuk nama anak laki-laki dan perempuan, zafran dan sadira.

    Zafran berarti yang menang, beruntung.

    Sadira berarti bintang.

    Gabungan nama kedua orang tua, bisa menjadi nama yang unik dan khas buat nama anak. Mengambil potongan suku kata dari nama panggilan bisa menjadi pilihan. Reza dan thias, menjadi reas.

    Untuk putri buah hati pertama, saya dan isteri memberi nama anak : Sadira Reas Hikaru.

    Secara harfiah yang berarti bintang nya reza dan thias yang berkilau.

    No comments:

    Post a Comment

    Silahkan anda beri komentar dengan menggunakan kata yang baik, tidak SARA, berwawasan, boleh juga diselingi dengan humor yang cerdas :) Terima kasih (y)

    Related Posts Plugin for WordPress, Blogger...