Latar Belakang
1. Tanah tidak akan lepas kaitannya dalam pekerjaan Teknik Sipil, tanah berfungsi sebagai bahan konstruksi maupun sebagai pondasi pendukung suatu bangunan.
2. Perbaikan sifat-sifat fisik dari tanah kurang baik menjadi tanah yang baik dibidang rekayasa Tenik Sipil disebut sebagai Stabilisasi Tanah.
Stabilisasi tanah dapat dilakukan dengan menambahkan suatu bahan tambahan tertentu pada tanah yang tidak baik. Pada postingan kali ini stabilisasi tanah menggunakan limbah sebagai alternatif lain sebagai bahan pencampur guna menstabilkan tanah.
Stabilisasi tanah adalah upaya rekayasa untuk memperbaiki mutu tanah yang tidak baik dan meningkatkan mutu dari tanah yang sebetulnya sudah tergolong baik. Limbah adalah buangan yang dihasilkan dari suatu proses produksi baik industri maupun domestik (rumah tangga).
Limbah yang akan dibahas antara lain, yaitu:
- limbah batubara (fly ash),
- abu ampas tebu dan limbah karbit,
- abu tandan kosong kelapa sawit, serta
- limbah karpet.
Dari pembakaran batubara pada pembangkit tenaga listrik dihasilkan sekitar 5% polutan padat yang berupa abu (fly ash dan bottom ash), di mana sekitar 10-20% adalah bottom ash dan sekitar 80-90% fly ash dari total abu yang dihasilkan.
Gambar di samping merupakan gambar Fly Ash powder yang mengandung unsur kimia antara lain silika (SiO2), alumina (Al2O3), fero oksida (Fe2O3) dan kalsium oksida (CaO), juga mengandung unsur tambahan lain yaitu magnesium oksida (MgO), titanium oksida (TiO2), alkalin (Na2O dan K2O), sulfur trioksida (SO3), pospor oksida (P2O5) dan carbon.
Pemanfaatan limbah batubara (fly ash)
1. Hasil penelitian dengan simulasi rainfall runoff yang dilakukan oleh Paul Bloom dan Hero Gollany menunjukkan bahwa runoff untuk stabilisasi tanah dengan fly ash memberikan jumlah endapan yang paling sedikit dibandingkan dengan stabilisasi tanah dengan kapur dan tanah tanpa distabilisasi.
2. Stabilisasi tanah dengan penambahan fly ash juga biasanya digunakan untuk tanah lunak, subgrade tanah kelempungan dibawah jalan yang mengalami beban pengulangan (repeated loading).
Perilaku Stabilisasi Tanah Subgrade dengan campuran 2% Semen + 4% fly ash sangatlah efektif karena ekonomis dan memiliki kualitas yang baik, campuran tersebut mampu menaikkan nilai Cohesi (c) yaitu menaikkan kohesif efektif tanah dan menurunkan nilai sudut geser dalam (φ).
Stabilisasi dengan abu ampas tebu dan limbah karbit
Penelitian untuk stabilisasi tanah dengan abu ampas tebu dan limbah karbit biasanya menggunakan alat uji CBR dan kuat geser langsung. Setelah dilakukan penelitian oleh Dwi Tri Wahyuni maka didapat komposisi yang pas antara abu ampas tebu dan limbah karbit yaitu 6% abu ampas tebu dan 15% limbah karbit yang akan memberikan stabilitas tanah paling maksimum.
Komposisi tersebut dapat meningkatkan:
- Nilai CBR 309,427% dari nilai CBR tanah asli
- Nilai sudut geser dalam (φ) sebesar 29,688% dari nilai sudut geser dalam tanah asli
- Nilai kuat geser langsung (c) sebesar 157,477% dari nilai kuat geser langsung (c) tanah asli.
Setiap pengolahan 1 ton TBS (Tandan Buah Segar) dapat menghasilkan TKKS (Tandan Kosong Kelapa Sawit) sebanyak 220-230 TKKS. Abu tandan kosong kelapa sawit yang yang digunakan berasal dari proses pembakaran pada suhu 750oC selama 1 jam dan kemudian disaring dengan saringan No. 200.
Penambahan abu tandan kosong kelapa sawit sebesar 15 % dapat meningkatkan nilai stabilitas tanah yaitu:
- Nilai CBR laboratorium naik dari 5,018% menjadi 7,745% (54,344%).
- Penurunan berat isi kering maksimum dari 1,497 gr/cm3 menjadi 1,366 gr/cm3 (8,571%).
- Kuat tekan bebas naik dari 2,15 kg/cm2 menjadi 5,021 kg/cm2 (133,777%).
- Sudut dalam kuat geser langsung naik dari 17,333o menjadi 25,667o (48,082%), dan
- Nilai kohesi kuat geser langsung (c) turun dari 0,303 kg/cm2 menjadi 0,260 kg/cm2 (14,191%).
Tanah sangat sulit menguraikan limbah karpet karena proses pembusukannya sangat lambat. Sekarang tersedia serabut khusus dari limbah karpet untuk stabilisasi tanah dan telah banyak sukses digunakan dalam berbagai proyek bangunan. 4 miliyar lbs limbah karpet dapat memperkuat 6” tebal subgrade jika 100 mil jalan utama dibangun kembali menggunakan limbah karpet untuk memperkuat tanah.
Keuntungan yang diperoleh dari penggunaan limbah karpet antara lain :
1. Dapat memperbaiki daya tahan dan penampilan jalan
2. Dapat mengurangi biaya pembangunan jalan raya karena mengurangi penggunaan stabilisator kimia.
3. Mengurangi kerusakan lingkungan
Kesimpulan
Limbah yang ada disekeliling kita ternyata memiliki kegunaan yang sangat besar apabila limbah tersebut dapat dimanfaatkan dan diolah secara tepat, khusunya digunakan sebagai bahan stabilisasi tanah.
Kelebihan stabilisasi dengan menggunakan Limbah
1. Mudah didapat dengan harga yang relatif murah.
2. Mengurangi pencemaran lingkungan.
3. Membantu program pemerintah dalam mengatasi pencemaran lingkungan.
4. Sebagai bahan stabilisasi tanah pada tanah-tanah yang secara teknis bermasalah maupun keperluan lain dibidang teknik sipil.
Terimakasih
salam kenal, sy juga jurusan Teknik Sipil, trus mau ambil judul buat tugas akhir tentang tanah sedimen pengerukan dengan stabilisasi flay ash (Abu batu), menurut kaka gimana ?
ReplyDelete