jaga selalu ungkapan perasaan dalam hatimu.....
lebih baik simpan dan nikmati untuk dirimu sendiri.....
suatu saat kamu akan mengerti bahwa itulah hal yang terbaik yang telah kamu lakukan....
jika kamu tak mampu lagi menahannya.....
curahkanlah semua jangan ada yang tersisa.....
pilihlah media yang bisa mengapresiasinya dengan baik.....
tapi.....
kamu tahu apa yang kamu kerjakan.....
segala sesuatunya pasti ada resiko dan tanggung jawab yang mesti dipilih.....
hidup itu jalan untuk menempuh pilihan.....
nikmati hidupmu!!!!!
Sunday, 25 November 2012
Friday, 23 November 2012
Analisis ekonomi teknik
Analisis ekonomi teknik dapat digunakan dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu ini membantu kita dalam banyak hal terutama mengenai uang. Ada beberapa jenis analisis ekonomi tergantung dari permasalahan yang teradi., berikut ini contoh perhitungan dari tiap jenis analisis.
Single
Payment Compound Ammount Factor
Faktor bunga (1+i) ^n
yang dihasilkan pada tabel di atas disebut dengan single payment compound amount factor, yang digunakan untuk
menentukan nilai future dari sejumlah
principal selama n periode pada tingkat
suku bunga i.
Contoh :
Seorang karyawan merencanakan untuk mendepositokan
uangnya sebesar Rp. 50 juta dengan tingkat suku 9%/tahun. Berapakah jumlah uang karyawan tersebut pada akhir
tahun kelima?
Maka :
F = Rp.50 juta x
(1 + 0.9) ^5
F = Rp.50 juta x (1,5905)
F = Rp.79.5245 juta
Single
Payment Present Worth Factor
Single
Payment Present Worth Factor 1/(1+i) ^n merupakan
kebalikan dari faktor IFF, di mana kita berkepentingan untuk
mengetahui/menentukan nilai Present
dari suatu nilai F, selama n periode pada tingkat suku bunga i.
Contoh :
Seorang karyawan sedang merencanakan untuk membeli
rumah dengan harga sebesar 200 juta pada 10 tahun yang akan datang, berapakah
mereka harus menyiapkan uangnya saat ini dengan tingkat suku bunga sebesar
15%/tahun?
Maka :
P = Rp.200 juta x 1/(1 + 0,15) ^10
P = Rp.200 juta x ( 0,2472)
P = Rp.49.436.940
Equal
Payment - series Compound Ammount Factor
Faktor [((1 + i ) ^n –
1)/i] diperlukan untuk menentukan nilai Future
dari suatu rangkaian (serial) pembayaran yang uniform A yang terjadi pada setiap akhir periode ke n pada tingkat
suku bunga i.
Contoh :
Seorang mahasiswa saat
ini berusia 20 tahun, setiap bulan ia mengeluarkan uang sebesar Rp. 50.000,- untuk biaya pulsa handphone. Andaikan orang tersebut menggunakan handphone sampai
dengan usia 65 tahun. Berapakah uang yang telah ia keluarkan untuk membeli pulsa
sampai usianya yang ke 65, jika diketahui suku bunga 10%/tahun.
Maka :
F = 50000 x ((1 + 0.1)^45 – 1) / 0.1)
F = Rp. 35.945.242,-
Equal
Payment - series Sinking Fund Factor
Equal
Payment - series Sinking Fund Factor [i/((1 + i) ^n – 1)]
merupakan kebalikan dari faktor Equal
Payment - series Compound Ammount Factor. Faktor ini digunakan untuk
mencari nilai A dari sejumlah nilai Future
yang diinginkan pada akhir periode n pada tingkat suku bunga i.
Contoh :
Setiap karyawan akan
menerima bonus pada akhir masa kerjanya (55 tahun) senilai Rp. 350 juta. Bagian
SDM yang bekerja sama dengan BTPN (Bank Tabungan Pensiunan Nasional) sudah
merencanakan pemberian bonus ini dengan cara melakukan pemotongan gaji setiap
bulannya, dan keseluruhan dana hasil pemotongan gaji karyawan tersebut akan
digunakan untuk membeli obligasi dengan tingkat suku bunga 15% per tahun.
Berapakah nilai pemotongan gaji karyawan
setiap bulannya, jika rata-rata usia masuk kerja 25 tahun?
Maka : A = Rp.350 juta x [0.15/(1 + 0.15)^30 –1)]
A = Rp.350 juta x (0.0023)
A = Rp. 805.069,-/tahun , sehingga
Jumlah pemotongan per bulan = Rp 805.069,- /: 12
bulan
=
Rp. 67.089,-
Equal
Payment - series Capital Recovery Factor
Faktor [(1+ i) ^n. i ]/[( 1 + i) ^n – 1] ini diperlukan untuk menentukan nilai aliran kas yang uniform serial A setiap akhir periode ke n dari nilai principal (P) dengan tingkat suku bunga i tertentu.
Faktor [(1+ i) ^n. i ]/[( 1 + i) ^n – 1] ini diperlukan untuk menentukan nilai aliran kas yang uniform serial A setiap akhir periode ke n dari nilai principal (P) dengan tingkat suku bunga i tertentu.
Contoh :
Seorang pegawai bank ingin membeli sepeda motor
dengan harga tunai sebesar Rp.
15.600.000,- secara, dengan tingkat suku bunga 10 % per tahun dengan jangka
waktu pembayaran selama 36 bulan. Berapakah uang yang harus dibayarkan untuk
sepeda motor tersebut setiap bulannya ?
Maka :
A = 15.600.000,- x
[((1 + 0.1) ^3 .0.1)/((1 + 0.1)^3 – 1)]
A = 15.600.000,- x (0.1331/0.3310)
A = Rp.
6.273.000,-/tahun
Jadi biaya perbulan Rp. 6.273.000,-/12 = Rp.
522.750,-
Equal
Payment - series Present Worth Factor
Faktor [((1 + i) ^n – 1)/(1+ i) ^n. i ] kebalikan dari Equal Payment – series Capital Recovery Factor. Faktor ini diperlukan untuk menentukan nilai Principal P dari sejumlah aliran kas yang bersifat uniform serial A setiap akhir periode ke n dengan tingkat suku bunga i tertentu.
Faktor [((1 + i) ^n – 1)/(1+ i) ^n. i ] kebalikan dari Equal Payment – series Capital Recovery Factor. Faktor ini diperlukan untuk menentukan nilai Principal P dari sejumlah aliran kas yang bersifat uniform serial A setiap akhir periode ke n dengan tingkat suku bunga i tertentu.
Contoh :
Dalam rangka meningkatkan penjualan sambungan
telepon pada saat kondisi krisis ekonomi ini, TELKOM merencanakan melakukan penjualan
secara kredit biaya PSB kepada pelanggan pada segmen residensial dengan
pembayaran selama 60 bulan. Besarnya cicilan per bulan adalah Rp. 50.000,- .
Berapakah biaya PSB jika dibayar secara tunai, dan diketahui tingkat suku bunga
20%/tahun?
Maka :
Tingkat suku bunga efektif / bulan = 20%/12 = 2%
P = Rp. 50.000,- x [((1 + 0.02)^60 – 1)/((1 + 0.02) ^60 .0,02)]
P = Rp. 50.000,- x (34,7609)
= Rp. 1.738.044,-
Uniform
Gradient – series Factor
Seringkali ditemukan pola-pola aliran kas (casflow) yang
cenderung mengalami kenaikan seragam dan serial (Uniform Gradient Series). Pola
aliran kas yang demikian tidak cukup memberikan informasi bagi pengambil
keputusan, oleh karena itu seringkali pola aliran kas seperti ini dikonversikan
ke dalam pola anuitas (anually) atau nilai sekarang (Present Value).
Contoh :
Diketahui biaya operasi
dan pemeliharaan alat berat dari tahun pertama sampai dengan tahun kelima, berturut-turut
Rp.5 Juta, Rp.10 juta, Rp. 15 juta, Rp.20 juta, Rp.25 juta. Berapakah per
tahunnya biaya pemeliharaan rumah dinas tersebut jika diketahui tingkat suku
bunga 20% per tahun?
Maka :
Subscribe to:
Posts (Atom)